aqidah islam membimbing umatnya agar

Agamaliberal adalah sebuah tradisi keagamaan yang merangkul secara teologis kepelbagaian pemikiran ketimbang hanya mengakui satu saja kredo, syahadat, otoritas, atau tulisan. Karena tradisi ini memanfaatkan sumber-sumber dari banyak tradisi, ia tidak dapat dicirikan sebagai Kristen, Yahudi, Islam atau keyakinan keagamaan apapun juga. sebagaipembimbing I yang telah membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini dengan sabar dan ikhlas. 2. Drs. Abdullah Mahmud, M. Ag, selaku pembimbing II, yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan yang diberikan khususnya dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Ust. Nafi’ Zaenuddin, Lc, selaku pimpinan Pesantren Islam Al-Irsyad, Masanihari kelahiran anak termasuk salah satu tradisi islami yang mulia, dan dilakukan oleh umat Islam sejak masa-masa silam. Berikut dalil-dalilnya: Al-Qur’an al-Karim menganjurkan umat Islam agar senantiasa berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala agar dikarunia keluarga dan keturunan yang baik dan menjadi pemimpin orang-orang yang SejarahNabi Muhammad (4): Beberapa Keistimewaan Dibanding Para Nabi Lain. Allah mengutus para rasul-Nya untuk membimbing umat manusia agar selalu mengikuti petunjuk-Nya. Agama Islam mengajarkan kepada para pemeluknya agar mengikuti langkah-langkah yang dicontohkan oleh para nabi dan rasul, mentaati dan memuliakan mereka dengan tidak PendidikanAgama Islam merupakan sesuatu yang sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang. Bimbingan dan arahannya adalah ajaran agama yang ditujukan agar manusia mempercayai dengan sepenuh hati akan adanya Tuhan. Patuh dan tunduk melaksanakan perintah-Nya dalam bentuk beribadah, dan berakhlak mulia. Karakter Site De Rencontre Pour Veuve Et Veuf. Contoh Soal Ujian Akhir Semester Ganjil Mts Kelas VII Serta Kunci Jawaban. A. Pilihlah salah satu jawaban yang benar pada huruf a,b,c atau d! 1. Aqidah berasal dari bahasa arab yaitu Aqoda,Ya’qidu,Aqidatan yang berarti… a. Keterkaitan b. Pernyataan c. Ikatan yang kokoh d. Kemantapan hati 2. Aqidah membimbing umatnya bertujuan agar… a. Mengetahui petunjuk hidup b. Sehat jasmani dan rohani c. Dapat menjalankan petunjuk hidup d. Hidupnya menjadi baik 3. Dasar-dasar aqidah islam yang kedua adalah a. Ayat-ayat Allah SWT b. Ucapan,perbuatan Nabi Muhammad SAW c. Wahyu Allah SWT d. Firman Allah SWT 4. Yang bukan perilaku yang sesuai nilai-nilai aqidah islam antara lain… a. Ikhlas dalam melaksanakan peribadatan kepada Allah SWT b. Menjauhkan diri dari segala perbuatan syirik c. Berusaha untuk selalu meningkatkan keimanan d. Dapat jaminan surga dan selamat dari neraka 5. Unsur pokok dalam aqidah islam terdiri dari… a. 3 unsur b. 4 unsur c. 5 unsur d. 6 unsur 6. Kata islam berasal dari bahasa arab yang artinya… a. Taat kepada Allah SWT b. Tunduk,patuh dan berserah diri c. Taat kepada Malaikat d. Taat kepada Rasul Allah SWT 7. Perbuatan baik sebagai bentuk penghambaan diri kepada kepada Allah SWT disebut… a. Islam b. Iman c. Ihsan d. Islam dan iman 8. Mempercayai dalam hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam bentuk perbuatan disebut… a. Islam b. Iman c. Ihsan d. Islam dan iman 9. Keimana bagi seseorang yang sudah mencapai tahapan tingkat tinggi… a. Keimanan gagah b. Keimanan labil c. Keimanannya kuat d. Keimanannya kokoh mantap 10. Isi yang terkandung dalam QS An-Nahl ayat 36 membahas tentang… a. Menjauhi taghut dan orang diberi petunjuk b. Mengutus Rasul pada tiap-tiap umat c. Berjalan dimuka bumi untuk ibadah d. Larangan minum-minuman keras 11. Sifat wajib Allah SWT wujud sedangkan sifat mustahilnya dari wujud yaitu… a. Fana b. Ta’adud c. Ajzun d. Adam 12. Sifat ma’ani yaitu sifat yang ada pada zat Allah SWT yang sesuai dengan kesempurnaan Allah SWT,sifat kesempurnaan yaitu ada.. a. 5 b. 6 c. 7 d. 8 13. Sifat wajib Allah SWT wahdaniyah mustahil ta’adud,Wahdaniyah artinya… a. Terbilang b. Esa c. Berbeda d. Berdiri sendiri 14. Allah SWT mukhalafatul lil hawadisi artinya… a. Berbeda dengan makhluknya b. Serupa dengan makhluknya c. Berdiri sendiri d. Butuh bantuan orang lain 15. Sifat wajib Allah SWT,Qidam artinya Allah SWT lebih dahulu ada sebelum alam ini,pernyataan ini tercantuk dalam… a. 27 b. 1 c. QS Al-Imran 2 d. QS Al-Hadid 3 16. Wujud yaitu sifat yang berhubungan dengan zat Allah SWT sifat ini adalah… a. Sifat maani b. Sifat ma’nawiyah c. Sifat salbiyah d. Sifat nafsiyah 17. Lawan kata dari sifat wjib qudrat yaitu… a. Jahlun b. Ta’adud c. Ajjum d. Karahah 18. Sifat mustahil Allah SWT fana artinya… a. Bukmun b. Umyun c. Ada d. Rusak 19. Allah SWT bersifat Qiyamuhu binafsihi mustahil Allah SWT memiliki sifat… a. Mumasalatu lil hawadisi b. Ihtiyaju ligoirihi c. Mukrohan d. Jahilan 20. Salah satu sifat mustahil Allah SWT karahah terpaksa sebagaimana tercantuk dalam Al-Qur’an… a. QS Yasiin 82 b. QS Al-Baqarah 20 c. QS Yasiin 85 d. QS Al-Baqarah 25 21. Sifat mustahil Allah SWT umyun artinya buta sifat wajib Allah SWT adalah… a. Sama b. Bashar c. Kalam d. Qadiran 22. Allah SWT sebagai pencipta tidak akan rusak,tidak akan mati,akan kekal selamanya hal ni tercantum dalam… a. 27 b. 30 c. 27 d. 30 23. Allah SWT menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihya,hal ini tertera dalam Qur’an… a. QS. An-Nur 45 b. QS. An-Nur 46 c. QS. Al-Qasas 66 d. QS. Al-Qasas 68 24. Allah SWT menurunkan hujan,Allah SWT bekuasa atas segala sesuatu,Allah SWT memiliki sifat… a. Hayat b. Ilmun c. Irodat d. Qudrat 25. Sifat mustahil Allah SWT bukmun artinya bisu,Allah SWT berbicara melalui a. Kalam b. Qadiron c. Muridan d. Aliman 26. Sifat kebesaran Allah SWT yang dimiliki-Nya sebgai Tuhan semesta alam,hal ini disebut… a. Sifat jaiz Allah SWT b. Sifat wajib Allah SWT c. Sifat mustahil Allah SWT d. Sifat wenang Allah SWT 27. Landasan akhlak terpuji kepada Allah SWT… a. Al-Qur’an b. As-Sunah c. Akhlakul karimah d. Akhlakul mahmudah 28. Kata Raja’ berasal dari bahasa Arab artinya… a. Kepala Negara b. Kepala Pemerintah c. Harapan atau cita-cita d. Presiden 29. Pernyataan dibawah ini contoh perbuatan ikhlas… a. Ibadah shalat mengharapkan sesuatu b. Apa yang kita kerjakan semata-mata karena Allah SWT c. Amalan seseorang mengharapkan pujian d. Semua perbuatan tergantung niatnya. 30. Yang bukan pengertian khauf secara bahasa adalah… a. Malu b. Takut c. Khawatir d. Resah 31. Perintah untuk berbuat secara ikhlas yaitu… a. 102 b. 103 c. 162 d. 163 32. Salah satu sarat taubat menyangkut dosa terhadap sesama manusia yaitu… a. Meninggalkan perilaku dosa itu sendiri b. Tidak menyesali perbuatan c. Berniat melakukannya lagi d. Meminta maaf untuk mengembalikan harta. 33. انﷲﻳﺤﺐلتواﺑﻴﻦﻮﻳﺤﺐ....... Teruskan ayat tersebut a. محسنين b. المتطهرين c. الغافلين d. المهين 34. Dampak positif dari akhlak khauf adalah harus… a. Meningkatkan nilai ibadah b. Harus memiliki raja’ disertai amalan c. Banyak beramal shaleh d. Mengharapkan rido Allah SWT 35. Dibawah ini adalah dampak positif akhlak taat kepada Allah a. Kepada Allah SWT b. Kepada Rasulnya c. Kepada ulil amri d. Kepada malaikat 36. Shalat adalah ibadah wajib bagi setiap Muslim yang sudah baligh dan berakal sehat ibadah tersebut harus memperhatikan adab-adab seperti… a. Memakai pakaian yang mahal b. Menjaga waktu dan batas-batasnya c. Memakai minyak wangi d. Menutupi anggota tubuh 37. Setelah selesai shalat orang Muslim langsung melaksanakan bahasa dzikir adalah… a. Afdhal b. Sunah c. Mengingat d. Peringatan 38. Berdzikir adalah suatu yang diperintahkan Allah SWT dengan mengucapkan kalimat-kalimat toyyibah,tercantum dalam surat… a. 205 b. QS. Al-A’raf 206 c. 222 d. 223 39. Salah satu dampak positif dari berdzikir adalah… a. Selalu mengingat Allah SWT b. Banyak taubat kepada Allah SWT c. Tercapai harapan d. Menentramkan hati bisa tercapai 40. Nabi Sulaiman satu-satu Nabi sekaligus raja yang dianugrahi Allah SWT yang memperoleh keistimewaan yaitu… a. Nabi yang memperoleh gelar raja b. Satu karunia Allah SWT yang nyata c. Mengetahui bahasa semua semut d. Raja yang banyak berperang B. Jawblah pertanyaan dibawah ini dengan benar. 41. Apa hubungan iman,islam dan ihsan 42. Jelaskan pengertian sifat nafsiyah,salbiyah,ma’ani dan ma’nawiyah ! 43. Terjemahkan ayat dibawah iniياايهاالذينامنواأطيعﷲوأطيعوالرسولواولياﻻمرمنكم 44. Tuliskan syarat-syarat taubat kepada Allah SWT ! 45. Jelaskanlah salah satu menyebabkan Nabi Sulaiman merasa rendah dihadapan makhluk Allah SWT ! Kunci Jawaban Ujian Akhir Semester UAS Ganjil Aqidah Akhlak Kelas VII MTS. Pilhan Ganda 1. C 15. D 2. A 16. D 30. A 3. B 17. C 31. C 4. D 32. A 5. A 19. C 33. B 6. B 20. A 34. B 7. C 21. B 35. D 8. B 22. C 36. B 9. D 23. D 37. C 10. A 24. D 11. D 25. A 39. D 12. C 26. A 40. C 13. B 27. C 14. A 28. C Kunci Jawaban Essay 41. Iman adalah bentuk keyakinan islam adalah salah satu bentuk ibadah ihsan sebagai bentuk perbuatan baik kepada Allah SWT maupun kepada sesama. 42. • Sifat nafsiyah yaitu sifat yang berhubungan dengn zat Allah SWT semata • Sifat salbiyah yaitu sifat yang menolak segala sifat-sifat yang tidak layak dan patut bagi Allah WT. • Sifat ma’ani yaitu sifat yang ada pada zat Allah SWT yang sesuai dengan kesempurnaan Allah SWT. • Sifat ma’nawiyah yaitu sifat yang selalu tetap ada pada zat Allah SWT dan tidak mungkin pada suatu ketika Allah SWT tidak bersifat demikian. 43. Artinya’’Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah SWT dan taatilah Rasul-Nya dan Ulil Amri diantara kamu’’. 44. • Meninggalkan perilaku dosa itu sendiri • Menyesali perbuatan maksiat yang telah dilakukan • Berniat tidak melakukannya lagi selamanya. • Membebaskan diri dari hak manusia yang dizalimi 45. 1 Rasa malu kepada Allah SWT 2 Berdialg dengan rakyat kecil 3 Nabi Sulaiman senang bekerja sebagai wujud syukur. 4 Juga kehebatan kekhusuan shalat Nabi Sulaiman As. Demikianlah sahabat bacaan madanicontoh soal ujian semester ganjil kelas VII Tsanawiyah lengkap dengan kunci jawabannya. Kunjungilah selalu semoga bermanfaat. Aamiin. Buletin At-Tauhid edisi 47 Tahun ke X Bismillah wa laa haula wa laa quwwata illa billah Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang derajatnya di bawah syirik, bagi siapa yang dikehendaki-Nya” QS. An Nisaa 48 Allah juga berfirman yang artinya, “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka pasti Allah mengharamkan surga untuknya, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolongpun” QS. Al Maa-idah 72 Tentu kita telah mengetahui akan bahaya kesyirikan. Dimana Allah Ta’ala tidak akan mengampuni dosa kesyirikan dan akan mengharamkan surga bagi orang yang berbuat syirik namun belum bertaubat hingga ajal menjemput. Oleh karena itu, kesyirikan merupakan bahaya terbesar yang mengancam umat. Diutusnya rasul, nikmat Allah kepada manusia Diantara nikmat Allah Ta’ala kepada umat manusia adalah diutusnya seorang rasul yang memperingatkan umatnya dari bahaya besar kesyirikan ini. Seorang rasul yang bersemangat membimbing umatnya menuju kebaikan tauhid. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, terasa berat olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin” QS. At Taubah 128 Pada ayat yang mulia di atas, Allah menyebutkan bagaimana sifat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam terhadap umat beliau. Sifat-sifat tersebut berkonsekuensi bahwa beliau akan memperingatkan dan memerintahkan umat beliau agar waspada dari kesyirikan yang merupakan dosa terbesar. Bahkan beliau sangat keras saat melarang umat beliau melakukan hal-hal yang dapat menjerumuskan kepada kesyirikan, semisal mengagungkan kuburan dan berlebihan terhadap kubur, shalat di samping kubur atau shalat menghadapnya, dan berbagai perantara menuju kesyirikan yang lainnya. Fathul Majid, hal. 266 Upaya Nabi menjaga tauhid umat Ada sebuah pesan yang Nabi sampaikan untuk umat beliau demi menjaga mereka dari ketergelinciran kepada kesyirikan. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian menjadikan rumah kalian sebagai kuburan. Dan janganlah kalian jadikan kuburku sebagai ied tempat yang selalu dikunjungi. Bershalawatlah kepadaku, sesungguhnya shalawat kalian akan sampai kepadaku dimana saja kalian berada” HR. Abu Dawud, Ahmad Pada hadits ini, Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang membiarkan rumah seseorang kosong dari ibadah shalat sunnah, berdo’a, atau membaca Al Qur’an sehingga seolah-olah rumah seperti kuburan. Nabi juga melarang umat beliau membiasakan ziarah ke kubur beliau dan mengadakan acara rutin kumpul-kumpul di dekat kubur beliau dalam rangka berdo’a atau mendekatkan diri kepada Allah. Karena hal tersebut termasuk perantara menuju kesyirikan. Nabi membimbing umat beliau agar tidak melakukan hal di atas, lalu mengarahkan mereka untuk memperbanyak bershalawat dan salam kepada beliau di manapun berada, karena shalawat kepada beliau akan sampai kepada beliau baik dari tempat yang dekat maupun dari tempat yang jauh sekalipun dari kubur beliau. Sehingga tidak perlu repot-repot mendatangi kubur Nabi hanya untuk bershalawat kepada beliau. Al Mulakhas fi Syarh Kitab Tauhid, hal. 185 Jangan menjadikan rumah seperti kuburan Sabda Nabi, “Janganlah kalian menjadikan rumah kalian sebagai kuburan” memiliki dua pengertian 1. Jangan mengubur mayit di dalam rumah, tapi kuburlah di pemakaman umum kaum muslimin. Inilah kebiasaan yang telah dilakukan kaum muslimin sejak masa Rasulullah hidup. Jika muncul pertanyaan “Bukankah Rasulullah dikubur di rumah beliau?” Jawabannya ada dalam hadits Abu Bakar radhiyallahu anhu yang menyatakan bahwa seorang nabi dikuburkan di tempat wafatnya HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad. 2. Janganlah menjadikan rumah kalian seperti kuburan, tidak pernah dilakukan shalat di dalamnya, sepi dari lantunan ayat Al Qur’an maupun panjatan do’a. Kedua makna tersebut benar. Jika kita merenungi makna kedua, teranglah bagi kita penjelasan dari Nabi bahwa kuburan bukanlah tempat untuk ibadah Al Qaulul Mufiid ala Kitab Tauhid, hal. 284 Larangan menjadikan kubur sebagai masjid Dari hadits di atas juga disimpulkan adanya larangan menjadikan kubur sebagai masjid. Bahkan terdapat dalil tegas terkait hal ini, yakni sabda Rasulullah, “Janganlah kalian menjadikan kubur sebagai masjid. Sesungguhnya aku melarang kalian dari hal tersebut!” HR. Muslim Menjadikan kubur sebagai masjid ada dua bentuk 1 Membangun masjid di atas kubur, atau 2 shalat di samping kubur, karena masjid bisa berarti semua tempat dilaksanakannya shalat. Menjadikan kubur sebagai masjid termasuk sarana menuju kesyirikan sehingga Nabi pun melarang hal tersebut. Al Qaulul Mufiid, hal. 285 Janganlah menjadikan kubur Nabi sebagai ied Makna sabda beliau “janganlah kalian jadikan kuburku sebagai ied” adalah, beliau melarang umat beliau merutinkan dan membiasakan berziarah ke kubur beliau, karena hal tersebut dapat membuat Nabi diagungkan seperti diagungkannya Allah. Menjadikan kubur sebagai’ied termasuk perantara terjadinya kesyirikan. Oleh karena itu, Nabi membimbing agar umat beliau cukup bershalawat di manapun mereka berada, agar umat beliau tidak rutin berziarah ke kubur beliau. At Tamhid Syarh Kitab Tauhid, hal. 276. Namun catatan penting, bukan berarti ziarah kubur itu haram. Ziarah kubur hukumnya sunnah. Yang terlarang di sini adalah merutinkan ziarah ke kubur Nabi sehingga dikhawatirkan justru ziarah tersebut menjadi sarana terjadinya kesyirikan. Bagaimana berziarah kubur yang sunnah? Sebagaimana sabda Rasulullah, ziarah kubur disyari’atkan agar peziarah dapat mengambil pelajaran dan mengingat kematian. Jika demikian alasannya, tentu semua kubur bisa diziarahi, sebab semua kuburan akan mengingatkan seseorang kepada kematian. Sehingga, jika ada yang mengkhususkan ziarah hanya ke kubur Rasulullah dan merutinkannya, tentu ada keyakinan tersembunyi dibalik perbuatannya tersebut. Inilah yang Rasulullah khawatirkan. Sarana menuju kesyirikan. Akhirnya meminta kepada Rasulullah yang telah wafat, bukan kepada Allah Yang Maha Hidup. Kesimpulannya, Rasulullah melarang umat beliau merutinkan ziarah ke kubur beliau. Jika ingin mendo’akan beliau, cukup bershalawat untuk beliau dimanapun kita berada. Sebab shalawat umat beliau akan disampaikan kepada beliau, meski dari orang yang tinggal di ujung dunia. Kisah ahlu bait menegur orang yang berdo’a di kubur Nabi Diriwayatkan oleh Dhiyaa-uddin Muhammad Al Maqdisi dalam Al Mukhtarat, Ali bin Al Husain bin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu –termasuk ahlu bait Nabi yang paling shalih- pernah menjumpai seseorang berjalan menuju celah dinding dekat kubur Nabi lalu berdo’a di sana. Beliau pun melarang orang tersebut dari perbuatannya dan membawakan sabda Rasulullah, “Janganlah kalian menjadikan kuburku sebagai ied, jangan menjadikan rumah kalian seperti kuburan. Bershalawatlah kepadaku, karena sesungguhnya shalawat kalian akan sampai kepadaku” Dalam hadits di atas, terdapat larangan bersengaja mendatangi kubur Nabi shallallahu alaihi wa sallam untuk berdo’a di sana. Jika kepada kubur Nabi saja tidak diperkenankan, apalagi ke selain kubur beliau? Karena hal tersebut –membiasakan datang ke kubur Nabi- termasuk menjadikan kubur Nabi sebagai ied, yang merupakan perantara menuju kesyirikan. Al Mulakhas, hal. 187 Keistimewaan ibadah di dekat kubur? Tak diragukan lagi, lelaki yang ditegur oleh Ali bin Al Husain di atas rutin mendatangi kubur Nabi untuk berdo’a tentu dilandasi keyakinan adanya keutamaan atau keistimewaan beribadah di dekat kubur. Keyakinannya tersebut dapat membuka jalan terjadinya kesyirikan. Perlu diketahui, seluruh ibadah yang kebetulan dilaksanakan di dekat kubur –semisal menshalatkan mayit yang telah dikubur bagi orang yang tertinggal shalat jenazah, atau mendo’akan mayit, atau membaca Al Qur’an- tidak boleh dilandasi dengan keyakinan adanya keutamaan ibadah di sisi kubur. Al Qaulul Mufid, hal. 287 Karena memang kubur bukanlah tempat ibadah, tapi tempat memakamkan mayit. sebagaimana sabda Nabi sebelumya, “Jangan menjadikan rumah kalian seperti kuburan yakni sepi dari ibadah” Larangan berlebihan dalam agama Rasulullah juga melarang kaum muslimin berlebihan dalam agama, khususnya dalam menyikapi orang shalih. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian berlebihan memujiku sebagaimana nasrani berlebihan memuji Isa putra Maryam. Aku hanyalah seorang hamba. Maka katakanlah Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya” HR. Bukhari dan Muslim Tidak boleh seorang muslim berlebihan dalam menyanjung Rasulullah. Berlebihan dalam menyanjung Rasulullah dapat menggelincirkan seseorang kepada kesyirikan. Namun katakanlah Rasulullah adalah hamba Allah yang tidak boleh disembah, dan utusan Allah yang tidak boleh didustakan. Semua dalam rangka menjaga tauhid umat Kita sepatutnya bersyukur kepada Allah yang telah mengutus Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ke tengah-tengah kita. Seorang Nabi yang bersemangat membimbing umatnya menuju kebaikan tauhid, dan tegas melarang umatnya melakukan berbagai perantara terjadinya kesyirikan dengan dilandasi rasa kasih sayang kepada mereka. Semua larangan yang beliau tegaskan adalah untuk menjaga kemurnian tauhid di tengah-tengah kaum muslimin. Mari wujudkan rasa syukur kepada Allah dengan mentaati seluruh perintah Rasulullah, dan meninggalkan segala macam kebiasaan yang menyelisihi larangan beliau. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Katakanlah wahai Muhammad “Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu” QS. Ali Imran 31. Wa billahit taufiq. Penulis Yananto Sulaimansyah Muroja’ah Ustadz Afifi Abdul Wadud

aqidah islam membimbing umatnya agar